MATERI II E-PEMBINAAN KREATIFITAS DAN INOVASI KEPALA SEKOLAH





MATERI II

E - PEMBINAAN

KREATIFITAS DAN INOVASI KEPALA SEKOLAH

Latar Belakang
Dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu sangat
membutuhkan masyarakat pendidikan yang profesional, lingkungan yang
kondusif, metode yang terus dikembangkan dan dukungan sarana
prasarana. Keberadaan tenaga pendidik mempunyai peran yang sangat
strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter
peserta didik. Oleh karena itu tenaga pendidik yang professional akan
melaksanakan tugasnya secara profesional sehingga menghasilkan
lulusan yang lebih bermutu. Menjadi tenaga pendidik yang profesional
tidak akan terwujud begitu saja tanpa adanya upaya untuk
meningkatkannya, adapun salah satu cara untuk mewujudkannya adalah
dengan pengembangan profesionalisme. Hal ini dapat terlaksana melalui
kerjasama yang baik antara tenaga pendidik dengan kepala sekolah
sebagai
leader dalam pengelolaan sekolah.
Menurut Permen No. 13 tahun 2007, Kepala sekolah merupakan
pemimpin yang dituntut memiliki 5 kompetensi, yaitu : kepribadian,
manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial.
Betapa besarnya tuntutan kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang kepala sekolah. Kompetensi kepala sekolah akan sangat
mempengaruhi pengembangan sekolah yang berimbas pada mutu
pendidikan dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang mengacu pada tujuan
pendidikan sangat bergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan
kepemimpinan kepala sekolah yang merupakan salah satu pemimpin
pendidikan. Seorang kepala sekolah harus memiliki jiwa kewirausahaan
dalam mengelola sekolah, karena kepala sekolah merupakan seorang
pejabat yang profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas
mengatur semua sumber daya organisasi dan bekerjasama dengan
guru-guru dalam mendidik siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.

Kreatifitas dan Inovasi Kepala Sekolah 2Kondisi tersebut menuntut kepala sekolah untuk menerapkan prinsip
kreativitas dan inovasi. Seseorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha
selalu tidak puas dengan apa yang dicapainya dalam mengembangkan
dan mengelola sekolah. Selalu berkreasi dan berinovasi tanpa henti,
karena dengan berkreasi dan berinovasilah semua peluang dapat
diperolehnya (Hendro, 2011).
Kreativitas dan inovasi seorang Kepala Sekolah dapat menciptakan
sekolah yang memiliki nilai lebih dalam berbagai aspek. Hal ini akan
mempengaruhi mutu sekolah dan lulusan. Sekolah yang memiliki
berbagai inovasi akan menciptakan daya tarik tersendiri sehingga
masyarakat yang berada di dalamnya pun merasa bangga akan
keberadaan sekolah.
Seorang wirausaha memiliki daya inovasi yang tinggi, dimana
dalam proses inovasinya menunjukkan cara-cara baru yang lebih baik
dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Dalam kaitannya dengan tugas
kepala sekolah, kebanyakan di antaranya tidak menyadari keragaman dan
keluasan bidang yang menentukan tindakannya guna memajukan
sekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah mutlak membutuhkan jiwa
kewirausahaan dimana terdapat unsur kreativitas dan inovasi . Hal ini
memberikan pengaruh positif yaitu sekolah menjadi lebih mandiri,
kompetitif dan kreatif. Kewirausahaan tidak hanya berkonotasi mandiri
dalam pengelolaan finansial dalam lembaga pendidikan, akan tetapi juga
berkaitan dengan kemandirian kurikulum, budaya pendidikan dan ciri atau
karakter yang dikembangkan
Daya saing yang lemah dan kualitas Sumber Daya Manusia yang
rendah dalam pengelolaan sekolah, sesungguhnya banyak disebabkan
dari kurangnya kreativitas dan inovasi yang merupakan unsur
kewirausahaan. Hal ini yang menjadi tantangan kepala sekolah dalam
mengelola dan mengembangkan sekolahnya sehingga memiliki nilai jual
yang tinggi di bandingkan sekolah lainnya yang sejenis.
Kompetensi kewirausahaan merupakan salahsatu dari lima
kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah seperti tercantum

Kreatifitas dan Inovasi Kepala Sekolah 3dalam Permendiknas No. 13/ Tahun 2007. Kompetensi kewirausahaan
kepala sekolah memiliki beberapa indikator, antara lain: menciptakan
inovasi bagi pengembangan sekolah, bekerja keras untuk mencapai
keberhasilan sekolah, memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pimpinan sekolah,
pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala yang dialami, memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola
kegiatan produksi / jasa sekolah sebagai sumber belajar.
Konsep KreativitasBerpikir kreatif sangat erat hubungannya dengan kreativitas,
karena kreativitas merupakan hasil dari proses berpikir kreatif yang
dilakukan oleh
seseorang. Kata kreatif berasal dari bahasa Inggris “create”
yg berarti menciptakan, Creation artinya ciptaan. Kemudian kata tersebut
diadopsi kedalam bahasa Indonesia yaitu kreatif, yg memiliki kemampuan
untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yg baru.
Kreativitas di definisikan sebagai kemampuan untuk memunculkan
ide-ide baru yang berguna. Karya baru tersebut harus berbeda dari karya
yang dihaslkan sebelumnya dan bersifat mengejutkan di mana ia tidak
hanya sekadar sebagai tahapan logis berikutnya dalam rangkaian solusisolusi yang telah dikenal. Tingkat kebaruan dari sebuah produk dapat
diukur dari seberapa berbeda ia dari karya yang sebelumnya (yaitu
sebuah pergeseran kecil atau sebuah lompatan besar ) dan dari
pengalaman sebelumnya. Karya yang paling kreatif adalah karya yang
bersifat baru bagi kprodusen, baru bagi audiens likal dan baru pula bagi
masyarakat luas (Schilling, 2015).
Menurut Schilling (2015) Kreativitas individual adalah kemampuan
kreatif dari seseorang individu yang merupakan fungsi dari kemampuankemampuan intelektual dia, pengetahuan, gaya berpikir, kepribadian,
motivasi dan lingkungannya. Kemampuan intelektual paling penting bagi
pemikiran kreatif diantaranya kemampuan untuk melihat persoalanpersoalan dalam cara-cara yang tidak konvensional, kemampuan untuk
menganalisis mana ide-ide yang penting untuk ditindaklanjuti, dan
kemampuan untuk menyampaikan ide-ide tersebut kepada orang lain dan
memberi pemahaman kepada orang lain bahwa ide-ide tersebut berharga.
Peserta dapat :Memaparkan konsep kreativitas.Mengidentifikasikan karakteristik kreativitas.
Kreatifitas dan Inovasi Kepala Sekolah 7Pengaruh pengetahuan pada kreativitas menurut Schilling (2015)
memiliki dua sisi. Jika seseorang memiliki pengetahuan terlalu sedikit
tentang sebuah bidang, maka orang tersebut akan sulit untuk mencapai
tingkat pemahaman yang mencukupi untuk bekal individu tersebut
berkontribusi. Di sisi lain jika seseorang tahu terlalu banyak tentang
sebuah bidang maka akan menghalanginya dan memunculkan solusi –
solusi yang bersifat alternatif
Sementara itu kreativitas menurut Steve Jobs hanya masalah
menghubung-hubungkan sesuatu. Dari proses itu mereka membuat
sintesa dan menghasilkan segala sesuatu yang baru
(
http://www.brainyquote.com/quotes).Menurut Ned Hermann adalah “is that creativity in its fullest sense
involves both generating an idea and manifesting it-making something
happen as a result”
. Dari definisi ini ada dua hal yng penting yang perlu
diketahui yaitu
generating idea dan manifesting…as result”. Artinya
berpikir kreatif merupakan proses menemukan sebuah ide dan
mewujudkannya.
Definisi ini menjelaskan ada dua tahap yaitu pertama tahap
melahirkan ide dan kedua tahap mewujudkan dalam bentuk atau aktifitas
yang diinginkan. Tahap ini merupakan proses kognitif dimana seorang
mencari dan memikirkan ide ide yang mungkin akan dilaksanakan. Pada
tahap ini seseorang memanfaatkan kemampuan berpikirnya untuk
menemukan hal-hal baru. Proses berpikir ini mungkin dimulai dari hasil
pengamatannya terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk menemukan
sebuah ide, seseorang bisa mulai dengan menemukan masalah-masalah
yang terjadi.
Pengertian Kreativitas menurut beberapa ahli dalam Makalah
Kreativitas dalam Olahraga (2014) :
1. Conny R Semiawan (2009: 44) kreativitas adalah modifikasi
sesuatu yang sudah ada menjadi konsep baru. Dengan kata lain,
terdapat dua konsep lama yang dikombinasikan menjadi suatu
konsep baru.

Kreatifitas dan Inovasi Kepala Sekolah 82. Utami Munandar (2009: 12), bahwa kreativitas adalah hasil
interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk
membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsurunsur yang sudah ada atau dikenal sebelumnya, yaitu semua
pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh seseorang
selama hidupnya baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, maupun
dari lingkungan masyarakat.
3. Barron yang dikutip dari Ngalimun dkk (2013: 44) kreativitas
didefinisikan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru.
Dari beberapa pernyataan di atas, Utami Munandar (2011: 29)
memberikan batasan sebagai berikut, kreativitas adalah kemampuan
untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsurunsur yang ada. Dalam hal ini, Munandar mengartikan bahwa kreativitas
sesungguhnya tidak perlu menciptakan hal-hal yang baru, tetapi
merupakan gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada
sebelumnya.
Dalam Munandar (2004) adapun definisi kreativitas tergantung
pada segi penekanannya, kreativitas dapat didefinisikan kedalam empat
jenis dimensi sebagai Four P’s Creativity, yaitu dimensi
Person,Proses,
Press
dan Product sebagai berikut :
1. Definisi kreativitas dalam dimensi
Person. Definisi pada dimensi person
adalah upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada individu
atau person dari individu yang dapat disebut kreatif.
2. Kreativitas dalam dimensi
Process. Definisi pada dimensi proses upaya
mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada proses berpikir
sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif. Utami Munandar
menerangkan bahwa kreativitas adalah sebuah proses atau
kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan
(fleksibititas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk
mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu
gagasan.

Kreatifitas dan Inovasi Kepala Sekolah 93. Definisi Kreativitas dalam dimensi Press. Definisi dan pendekatan
kreativitas yang menekankan faktor press atau dorongan, baik
dorongan internal diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk
mencipta atau bersibuk diri secara kreatif, maupun dorongan eksternal
dari lingkungan sosial dan psikologis.
4. Definisi Kreativitas dalam dimensi
Product. Definisi pada dimensi
produk merupakan upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus
pada produk atau apa yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang
baru/original atau sebuah elaborasi/penggabungan yang inovatif.
Contoh-contoh kreativitas :1. Mengolah berbagai kerajinan dari sampah yang bisa menjadi
komoditas tinggi seperti kardus bekas menjadi kreasi kotak pensil,
kotak tisu, kotak pesan dll.
2. Seperti CD bekas yang bisa kita manfaatkan sebagai penghias
rumah, hiasan pintu kamar dll.
3. Contoh lainnya yang bisa kita manfaatkan adalah kulit jagung,
banyak orang yang tidak tahu atau tidak bisa bahwa kulit jagung
yang tidak di manfaatkan bisa kita jadikan kerajinan yang beraneka
ragam, seperti bunga, tas, dan berbagai hiasan rumah yang
pastinya sangat ekonomis dibandingkan bila kita harus membeli
hiasan rumah di toko atau pasar.
4. Kita juga dapat memanfaatkan plastik bekas untuk dibuat berbagai
karya seperti, baju dari plastik daur ulang, hiasan dinding, tas dari
plastik dll.
Karakteristik KreativitasSetiap orang memiliki potensi untuk berkreativitas dalam derajat
dan bidang yang berbeda-beda. Potensi ini perlu dipupuk sejak dini agar
dapat diwujudkan. Untuk itu diperlukan kekuatan-kekuatan pendorong,
baik dari luar (lingkungan) maupun dari dalam individu sendiri.
Menurut Slamet (2003:17) dalam Supriadi mengatakan bahwa ciriciri kreativitas dapat dikelompokkan dalam dua kategori, kognitif dan non
kognitif. Ciri kognitif diantaranya orisinilitas, fleksibelitas, kelancaran, dan

Kreatifitas dan Inovasi Kepala Sekolah 10elaborasi. Sedangkan ciri non kognitif diantaranya motivasi sikap dan
kepribadian kreatif. Kedua ciri ini sama pentingnnya, kecerdasan yang
tidak ditunjang dengan kepribadian kreatif tidak akan menghasilkan
apapun. Kreativitas hanya dapat dilahirkan dari orang cerdas yang
memiliki kondisi psikologi yang sehat (http://eprints.uny.ac.id/.pdf
diunduhtanggal 25 April 2017. Pukul 13.50)
Menurut Utami Munandar (2004:v,1,7) dalam Juliantine (2009)
banyak memberikan penjelasan mengenai pentingnya kreativitas, antara
lain:
1) Kreativitas adalah esensial untuk pertumbuhan dan keberhasilan
pribadi, dan sangat vital untuk pembangunan Indonesia.
2) Pengembangan sumber daya berkualitas yang mampu mengantar
Indonesia ke posisi terkemuka, paling tidak sejajar dengan negaranegara lain, baik dalam pembangunan ekonomi, politik, maupun
sosial-budaya
3) Perusahaan-perusahaan mengakui makna yang sangat besar dari
gagasan-gagasan baru.
Munculnya kreativitas dilatarbelakangi oleh kondisi lingkungan yang
mendukung, yang di dalamnya termasuk factor budaya dan iklim kerja
setempat. Dukungan sarana prasarana, kemudahan dan keberadaan tim
efektif juga dapat berpengaruh terhadap munculnya daya cipta seseorang.
Seorang pribadi yang memiliki kemampuan berpikir kreatif .
Menurut Schilling (2015) aspek-aspek kepribadian yang dianggap
paling penting dalam kreativitas diantaranya adalah
self efficacy(keyakinan seseorang akan kemampuannya sendiri), toleransi terhadap
ambiguitas dan kemauan unguk mengatasi rintangan-rintangan dan
menenmpuh risiko yang masuk akal. Dorongan dari dalam juga sangat
penting bagi kreativitas, artinya, individu akan cenderung kreatif jika
mereka berkarya pada bidang-bidang yang menjadi tarikan alami mereka
dan dimana mereka menikmati pekerjaan tersebut. Terakhir, untuk
melepaskan potensi seseorang secara maksimal seringkali membutuhkan
sebuah lingkungan yang menyediakan dukungan dan penghargaan bagi
ide-ide kreatif.

Kreatifitas dan Inovasi Kepala Sekolah 11Guilford dalam Munandar (2009) mengemukakan ciri-ciri dari
kreativitas antara lain:
1. Kelancaran berpikir (
fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk
menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang
secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah
kuantitas, dan bukan kualitas.
2. Keluwesan berpikir (
flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi
sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang
bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang
berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta
mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara
pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam
berpikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir
lama dan menggantikannya dengan cara berpikir yang baru.
3. Elaborasi (
elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan
gagasan dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu
objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
4. Originalitas (
originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan
gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.
Kelancaran adalah dapat menghasilkan banyak ide atau konsep yang
relevan dengan masalah yang dipecahkan dalam waktu yang singkat.
Fleksibilitas (keluwesan) menunjukkan bahwa individu dapat
memunculkan hal-hal baru yang unik atau tidak biasa. Jadi indivdu yang
memiliki kemampuan berpikir kreatif adalah individu yang dapat
menghasilkan ide-ide baru yang berbeda dan asli.
Berkreativitas dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
curah pendapat, mempelajari teknik berpikir melalui buku, mengikuti diklat
kreativitas dan belajar mengubah ide-ide yang sudah ada.
Konsep InovasiKata inovasi berasal dari bahasa Inggis “innovate” yg artinya
memperkenalkan sesuatu yg baru, sedangkan
innovative berarti bersifat
memperbaharui. Kemudian kata “innovate” dan “innovative” yg merupakan
bahasa Indonesia dgn mengalami perubahan penulisan manjadi “inovatif”
yg berarti bersifat memperkenalkan sesuatu yg baru. Menurut Schilling
(2015) inovasi merupakan implementasi praktis dari sebuah ide menjadi
alat atau proses baru.
Inovasi adalah segala usaha yang menghasilkan produk, proses
prosedur yang lebih baik atau cara baru dan lebih baik dalam
mengerjakan berbagai hal yang diperkenalkan oleh individu, kelompok
atau institusi sekolah. Sementara bentuk inovasi yang lain mungkin
membutuhkan waktu yang lama sebagaimana diterapkan dalam
pendidikan dewasa ini dengan istilah Community Based Education
(Depdiknas, 2002)
Dalam konteks persekolahan, seorang (calon) kepala sekolah tidak
cukup hanya memiliki kreativitas yang tinggi, melainkan juga harus
memiliki kemampuan dan kemauan untuk melaksanakannya. Untuk
melaksanakan ide-ide baru tersebut diperlukan kemampuan inovatif yang
merupakan konsep pembaharuan baik sistem, prosedur dan cara maupun
aturan untuk menghasilkan produk, proses, perilaku dan lingkungan kreatif
yang optimal. Seorang kepala sekolah yang inovatif harus mampu
melahirkan cara baru untuk "menerapkan" ide keatifnya sehingga berdaya
guna dan berhasil guna bagi lembaganya. Dalam implementasi praktis
kreativitas dapat dilakukan mulai dari lingkungan (kecil) di dalam kelas
sampai Pada manajemen sekolah Yang lebih kompleks. Berdasarkan
Peserta dapat :Menjelaskan konsep inovasi.Menjelaskan karakteristik inovasi
Kreatifitas dan Inovasi Kepala Sekolah 14pemahaman konsep kreativitas tersebut inovasi dipahami sebagai proses
penerapan kreativitas secara faktual ke dalam kehidupan sehari-hari.
lnovasi merupakan proses pengenalan cara baru dan lebih baik dalam
mengerjakan berbagai hal dalam lembaga pendidikan (sekolah). Dengan
definisi yang lebih kompleks,
inovasi merupakan pengenalan dan
penerapan ide, proses, produk atau prosedur baru secara sengaja
dalam suatu pekerjaan, tim kerja atau organisasi pendidikan dengan
tujuan mendapatkan hasil yang lebih baik dan menguntungkan bagi
tim kerja atau lembaga tersebut
. Ada hubungan erat antara konsep
kreativitas dan inovasi yang keduanya sangat diperlukan dalam
mengembangkan sekolah. Kreativitas tanpa inovasi bagaikan pisau tajam
yang tidak pernah dipakai, sedangkan inovasi tanpa dilandasi kreativitas
tidak menghasilkan sesuatu Yang baru bagi organisasi sekolah.
Kreativitas umumnya akan terlihat pada proses kognitif seseorang, di
mana pikiran dan ide-ide kreatifnya terlihat dalam proses, perilaku,
produk dan lingkungan pembelajaran.
Misalnya, strategi pembelajaran
kreatif dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungannya
(
contextual learning) atau penataan ruangan kelas yang memungkinkan
peserta didik mendapatkan akses yang sama dengan guru atau sumber
belajar lainnya atau pola administrasi kelas dengan pola komputerisasi.
Pada tataran implementasi,
inovasi terbatas pada usaha sengaja
(sadar) untuk memperoleh keuntungan atau hasil yang lebih baik
dengan melakukan perubahan
, di mana perubahan tersebut meliputi
aspek ekonomis, pengembangan pribadi, kepuasan kerja, kohesi
kelompok dan komunikasi organisasional (lembaga sekolah) yang lebih
baik, maupun produktivitas, efisiensi, efektivitas dan profitabilitas
kelembagaan. Inovasi tidak selalu berwujud perubahan radikal lembaga
pendidikan namun dapat berupa perubahan-perubahan kecil.
Inovasi dibedakan menjadi dua macam antara lain sebagai berikut.
Inovasi yang terjadi karena sengaja (invention) : Inovasi
invention adalah proses munculnya suatu hal baru dari kombinasi
hal-hal lama yang telah ada.

Kreatifitas dan Inovasi Kepala Sekolah 15Inovasi yang terjadi tanpa sengaja (discovery) : Inovasi
discovery adalah penemuan hal baru, baik berupa alat ataupun
gagasan. Discovery dapat menjadi invention, ketika masyarakat
mengakui dan dapat memanfaatkan hasil inovasi tersebut.
Inovasi yang merupakan proses pembaharuan/pemanfaatan/
pengembangan dengan mengubah sesuatu menjadi berbeda dengan
sebelumnya.
Inovasi juga dapat diartikan penemuan baru dalam
teknologi atau kemampuan dalam memperkenalkan temuan baru yang
berbeda dari yang telah ada sebelumnya. Orang yang melakukan inovasi
disebut dengan
inovator.
Mengapa Kepala Sekolah harus berinovasi ? Agar dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya selalu memikirkan sesuatu yang
lebih baik dari sebelumnya melalui perbaikan, pengembangan,
pengayaan, pemodifikasian.
B. Karakteristik inovasiInovasi dapat muncul dari banyak sumber yang berbeda. Inovasi bisa
muncul dari individu-individu dalam merancang solusi bagi kebutuhan
mereka. Inovasi juga bisa muncul dari organisasi-organisai karena
memiliki sebuah manajemen untuk mengelola berbagai sumber daya
untuk mencapai tujuan. Dalam manajemen organisasi terdapat proses
interaksi anatara satu individu dengan individu lain atau antara indiidu
dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok dalam suatu
system sederhana sehingga dapat melahirkan gagasan-gagasan baru
yang belum ada sebelumnya. Hal ini berarti banyak hal baru yang akan
muncul apabila setiap orang (misal guru di sekolah) dapat melakukan
komunikasi secara terbuka dan saling bertukar pikiran tentang upayaupaya perbaikan di sekolah dengan guru lainya baik dalam satu lembaga
tersebut maupun dengan lembaga di luar sekolah. Dalam proses interaksi
tersebut akan melahirkan kebutuhan-kebutuhan baru yang muncul guna
perbaikan lembaga pendidikan (sekolah) sehingga menuntut sebuah
inovasi.

Kreatifitas dan Inovasi Kepala Sekolah 16Inovasi yang dilakukan memiliki tujuan. Tujuan dari pelaksanaan
inovasi antara lain adalah: melahirkan sesuatu hal yang baru, sarana
menuangkan kreativitas, meningkatkan pangsa pasar lembaga,
mendapatkan keuntungan lebih bagi lembaga.
Kemauan berinovasi dipengaruhi oleh berbagai hal salahsatunya
dorongan dari diri sendiri. Inovasi dapat ditunjang oleh beberapa faktor
pendukung seperti : Keinginan untuk merubah diri (dari tidak bisa menjadi
bisa dan dari tidak tahu menjadi tahu), kebebasan untuk berekspresi,
pembimbing yang berwawasan luas dan kreatif, tersedianya sarana dan
prasarana serta kondisi lingkungan yang harmonis dalam organisasi
merupakan faktor pendukung
Berawal dari kemauan dan tuntutan berinovasi, seseorang yang terus
melakukan pembaharuan dan menerapkan berbagai hal baru di
lingkungannya akan dikenal sebagai seorang inovator. Individu yang
memiliki semangat berinovasi memiliki ciri khas. Ciri-Ciri pribadi yang
memiliki kemauan berinovasi giat belajar antara lain giat belajar dan
bekerja, selalu berorientasi ke depan, kaya ide-ide yg cemerlang, berfikir
rasional dan berprasangka baik, menghargai waktu dan menggunakannya
dgn sebaik-baiknya, melakukan berbagai eksperimen dan penelitian
Inovasi dalam sebuah lembaga sudah menjadi tuntutan.
Pelaksanaan berbagai inovasi individu atau organisasi dapat
dilatarbelakangi oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Adanya kebutuhan akan sesuatu yang baru untuk membantu dalam
kehidupan
2. Keinginan untuk tampil beda dalam meningkatkan pangsa pasar
suatu lembaga
3. Merupakan sarana penyaluran kreativitas seseorang
4. Ketidakhandalan hal-hal yang dimiliki saat ini, sehingga timbul
keinginan untuk mengganti hal tersebut dengan sesuatu yang baru.
Hal ini bertujuan dalam rangka mengembangkan organisasi agar
terus melakukan perubahan, Inovasi yang dilakukan dapat
memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:

Kreatifitas dan Inovasi Kepala Sekolah 171. Peningkatan kualitas hidup manusia melalui penemuan-penemuan
baru yang membantu dalam proses pemenuhan kebutuhan hidup
manusia.
2. Memungkinkan suatu sekolah memiliki keunggulan dibanding
sekolah lain
3. Adanya peningkatan dalam kemampuan mendistribusikan
kreativitas kedalam wadah penciptaan sesuatu hal yang baru.
Menurut Hendro (2011), ada beberapa sumber yang bisa
mendorong terjadinya sebuah inovasi, antara lain : perbedaan (
gap)
antara pemintaan (
demand) dan penawaran (supply), penciptaan
permintaan karena kecenderungan (
trend), perubahan (change), masalah
yang belum terpecahkan dalam jangka waktu lama, inovasi yang ditujukan
untuk mengganti inovasi yang sudah ada.
Sebagai seorang pimpinan di sekolah yang memiliki beragam sumber
daya, seorang kepala sekolah harus berani melakukan inovasi dalam
pengelolaan dan pengembangan sekolah agar memiliki nilai lebih atau ciri
atau kekhasan sekolah yang menjadi daya tarik bagi masyarakat.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk berinovasi antara lain :
1. Anda harus ke luar dari kawasan yang membuat anda nyaman
(
comfort zone);
2. Jangan berpikir dengan cara yang sudah terbiasa ada/dilakukan;
3. Bergerak lebih cepat
4. Dengarkan ide
stakeholders5. Apa yang perlu diubah di sekolah/madrasah ini secara berkala
6. Dorong diri sendiri dan orang lain untuk cepat bergerak tetapi
selamat
7. Berharap untuk menang, dan memiliki kesehatan dan kekuatan;
dan
8. Rekreasi secukupnya untuk mendapatkan ide-ide baru.
Evaluasi1. Apakah yang dimaksud dengan kreatif dan kreativitas ?
2. Cara apakah yang dapat dilakukan untuk menerapkan kreativitas Anda ?
3. Jelaskan tentang aspek-aspek kepribadian yang mempengaruhi kreativitas
seseorang/individu !
  
4. Apakah yang dimaksud dengan inovasi?
5. Sebutkan dua jenis inovasi !
6. Jelaskan hal-hal yang mendorong terjadinya inovasi !
Sumber : Modul Diklat Kreatifitas dan Inovasi

No comments:

Post a Comment