MATERI I
E-PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH
INTEGRITAS
Latar Belakang
Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru yang diberikan
tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah mempunyai fungsi, peran,
dan kedudukan yang sangat strategis serta menjadi ujung tombak bagi
tercapainya tujuan pendidikan, karena gurulah yang bersentuhan
langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran. Kepala Sekolah
merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan yang harus
berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai
tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin
berkembang. Dalam hal ini kepala sekolah tidak semata-mata sebagai
pengajar yang melakukan transfer ilmu pengetahuan, atau sebagai
pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai yang sekaligus sebagai
pembimbing yang memberikan pengarahkan dan menuntun siswa
dalam belajar, tetapi sebagai pemimpin sebuah organisasi pendidikan
yang akan membawa sekolah mencapai visi dan misinya.
Dengan demikian usaha dalam meningkatkan kualitas sumber
daya pendidikan, maka kepala sekolah merupakan komponen sumber
daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus menerus.
Potensi sumber daya kepala sekolah perlu terus bertumbuh dan
berkembang agar dapat mengembangkan fungsinya secara potensial.
Selain itu pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong kepala
sekolah untuk terus menerus belajar menyesuaikan diri dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mobilitas
masyarakat. Untuk itulah kepala sekolah harus mempunyai
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 2
kemampuan serta kompetensi kerja yang berkualitas dan profesional.
Supaya kualitas sekolah dapat meningkat sesuai yang diharapkan,
maka diperlukan seorang kepala sekolah yang kompeten. Ada lima
kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007, yaitu :
(1) kompetensi kepribadian; (2) kompetensi manajerial; (3) kompetensi
kewirausahaan; (4) kompetensi supervisi; (5) kompetensi sosial.
“Integritas adalah perilaku dan sikap yang jujur dalam
menjalankan tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
tanggung jawab dengan sangat jujur.”~Djajendra
menjalankan tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
tanggung jawab dengan sangat jujur.”~Djajendra
IntegritasKata integritas dikenal dalam bahasa Inggris dengan istilah
“Integrity” yang mengandung arti menyeluruh, lengkap atau segalanya.
Kamus Oxford menghubungkan arti integritas dengan kepribadian
seseorang yaitu jujur dan utuh. Sedang dalam kamus bahasa Inggris,
integritas atau integrity diartikan sebagai “the state of being honest, up
right and sincere.“. (kejujuran, kebenaran, ketulusan). Dalam wikipedia
dikatakan “a concept of consistency of actions, values, methods,
measures, principles, expectations and outcomes”. (sebuah konsep
tindakan yang konsisten, nilai, metode, langkah-langkah, prinsip,
harapan dan tujuan).
Lantas, apa sih sebenarnya arti kata integritas? Kata integritas pada
dasarnya berasal dari bahasa Latin yaitu dari Kata Integer yang artinya
lengkap atau pun utuh. Jika diartikan dari asal katanya, maka kata
integritas dapat diartikan sebagai sebuah usaha yang utuh dan lengkap
yang didasari dengan kualitas, kejujuran, serta konsistensi karakter
seseorang.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata integritas
mengandung makna mutu, sifat atau keadaan yang menunjukan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan; kejujuran. Pengertian Integrity menurut
Cedric Cullingford adalah Integrity, The quality of someone who is
doing his best, modestly and without self consciousness. (Integritas,
kualitas seseorang yang melakukan yang terbaik, sederhana dan tanpa
kesadaran diri). Sedang menurut Herry Tjahjono mendefinisikan
integritas adalah kemampuan untuk menjaga dan memelihara martabat“Jika kejujuran tidak ada, itu harus diciptakan karena merupakan
cara yang paling pasti untuk menjadi kaya.”~ Earl Nightingale
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 8serta kepentingan perusahaan melalui kepribadian dan prilaku kerja
sesuai VMV (Vision-Mission-Values).
Arti lain dari intergritas adalah perilaku seseorang konsisten
dengan nilai yang menyertainya, orang tersebut bersifat jujur, etis dan
dapat dipercaya. Kejujuran mengandung arti melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang di katakan dan apa yang di perbuat. Lawan dari
integritas adalah hipocrisy (hipokrit atau munafik). Munafik bermakna
suka mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya;
bermuka dua.
Berikut ini merupakan beberapa pengertian kata integritas yang sudah
coba diutarakan oleh para ahli :1. Henry CloudMenurut Henry Cloud, ketika berbicara mengenai integritas, maka
tidak akan terlepas dari upaya untuk menjadi orang yang utuh dan
terpadu di setiap bagian diri yang berlainan, yang bekerja dengan
baik dan menjalankan fungsinya sesuai dengan apa yang telah
dirancang sebelumnya. Integritas sangat terkait dengan keutuhan
dan keefektifan seseorang sebagai insan manusia.
2. Ippho SantosoMenurut Ippho Santoso, integiras sering diartikan sebagai
menyatunya pikiran, perkataan dan perbuatan untuk melahirkan
reputasi dan kepercayaan. Jika merujuk dari asal katanya, kata
integritas memiliki makna berbicara secara utuh dan lengkap /
sepenuh – penuhnya.
3. Andreas HarefaMenurut Andreas Harefa, integritas merupakan tiga kunci yang bisa
diamati, yakni menunjukkan kejujuran, memenuhi komitmen, dan
mengerjakan sesuatu dengan konsisten.
Integritas dikaitkan dengan kejujuran dan tanggung jawab.
Kejujuran dan tanggung jawab dalam integritas biasanya terekspresi
melalui sikap, perilaku, kebiasaan, etos, karakter, gaya hidup, etika,
etiket, dan moral. Orang-orang yang berintegritas tinggi konsisten
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 9hidupnya di dalam nilai-nilai positif tertinggi. Orang-orang berintegritas
tinggi selaras hidupnya antara pikiran, ucapan, hati nurani, dan
tindakan.
Orang-orang yang serakah, culas, banyak bohong, suka
berpura-pura, adalah orang-orang yang tidak memiliki fondasi untuk
mempraktikkan integritas di dalam hidupnya. Orang-orang yang sering
stres dan bersikap negatif adalah contoh nyata dari tiadanya integritas
di dalam dirinya. Orang-orang yang selalu merugikan teman, negara,
keluarga, perusahaan, dan orang lain adalah contoh nyata dari
tiadanya integritas. Orang-orang yang selalu bersikap dan berperilaku
serakah terhadap uang, adalah contoh dari tiadanya integritas. Orangorang yang suka mengecilkan atau mengabaikan komitmen kepada
orang lain, adalah contoh dari tiadanya integritas. Integritas adalah
sebuah nilai yang sangat mudah terlihat dari karakter dan kepribadian
seseorang.
Kehidupan integritas memerlukan mental yang ikhlas dalam
meningkatkan standar kejujuran diri sendiri. Diperlukan komitmen untuk
menjalani kehidupan integritas. Diperlukan keinginan, niat suci, dan
keyakinan yang sangat kuat untuk menjalani kehidupan integritas.
Diperlukan kesadaran dan pengetahuan untuk terus-menerus
meningkatkan standar dan kualitas diri sendiri. Dan, terus-menerus,
seumur hidup menyempurnakan kualitas kejujuran, tanggung jawab,
serta keyakinan bahwa integritas adalah sesuatu yang bisa
mendatangkan kebaikan buat diri sendiri dan orang lain. Diperlukan
konsistensi diri terhadap nilai-nilai positif dan kebajikan tertinggi. Dan
semua ini, hanya bisa terjadi ketika Anda bertindak untuk merubah
mental Anda menjadi lebih berintegritas, merubah sifat, karakter,
kepribadian, dan penampilan diri yang memperlihatkan integritas
secara utuh.
Kualitas integritas terlihat dari karakter dan kepribadian seharihari, dapat terlihat dari apa yang dilakukan sehari-hari. Intinya,
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 10integritas terlihat melalui sikap dan perilaku sehari-hari. Contoh: Anda
berkomitmen untuk memiliki tubuh yang bugar, sehat, dan berotot.
Untuk bisa mewujudkannya, Anda harus memiliki integritas yang
konsisten. Bila Anda sudah memiliki integritas, Anda akan menjadi
pribadi yang sangat jujur kepada diri sendiri dan sangat bertanggung
jawab untuk mewujudkan komitmen Anda. Kejujuran dan tanggung
jawab Anda akan mendorong Anda menjadi sangat disiplin dan rajin
untuk berolahraga, diet sehat, tidur yang cukup, berpikir positif, serta
menjalani gaya hidup yang sehat dan holistik. Dan, tidak ada rintangan
apapun yang bisa menghentikan Anda untuk memiliki tubuh yang
bugar, sehat, dan berotot. Anda akan bereaksi dan menanggapi semua
kesulitan dan hambatan dengan keyakinan untuk tetap mewujudkan
komitmen Anda. Integritas adalah fondasi yang menguatkan rasa
tanggung jawab dan kejujuran dari nilai-nilai kehidupan yang lainnya.
Integritas meningkatkan keteguhan terhadap implementasi
kejujuran dan tanggung jawab; meningkatkan pengabdian kepada
kejujuran dan tanggung jawab yang lebih besar; meningkatkan
kemampuan untuk menjaga ucapan dan perbuatan dalam satu energi
positif; dan menjadikan diri sebagai orang yang dapat dipercaya untuk
menjalankan kejujuran dan tanggung jawab besar.
Ketika karakter Anda sudah berdasarkan integritas, maka
karakter Anda tersebut selalu fokus untuk mendisiplinkan diri Anda
dalam nilai-nilai positif. Biasanya, Anda yang berkarakter integritas
menjadi sangat tekun, rajin, ulet, disiplin, berani, berjuang, tidak pernah
menyerah, jujur, bertanggung jawab, dan berjiwa kesatria dalam
mempertanggung jawabkan semua perbuatan dan tindakan tanpa
takut. Integritas adalah fondasi yang sangat kokoh dan tangguh untuk
menghasilkan karakter dan kepribadian yang sangat jujur dan
bertanggung jawab.
Anda yang berkarakter integritas mampu menghasilkan
pekerjaan berkualitas tinggi, prestasi luar biasa, dan kinerja yang selalu
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 11melampaui target. Anda yang benar-benar jujur dengan diri sendiri
akan berusaha untuk melakukan pekerjaan dan tanggung jawab
dengan sangat baik pada situasi apapun. Contoh karyawan yang
berkarakter integritas di tempat kerja: hadir ke kantor lebih awal,
bekerja lebih keras dan cerdas, berkonsentrasi pada setiap detail, sikap
dan perilaku berdasarkan nilai-nilai inti perusahaan, jujur dan
bertanggung jawab terhadap apapun yang diamanatkan kepadanya,
sangat rajin untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan yang
dibutuhkan oleh pekerjaannya.
Orang-orang berkarakter integritas menjalani hidup dari dalam
ke luar. Intinya, menjadi sangat jujur untuk menjalani kehidupan dari
hati nurani, dan tidak berbohong kepada nilai-nilai kehidupan yang
menjadi fondasi dari karakter diri. Integritas merupakan sebuah nilai
yang sangat mahal dan sangat jarang bisa dimiliki. Tidak semua orang
mampu memiliki integritas di dalam karakter dan kepribadiannya.
Sangatlah mudah untuk bisa memiliki banyak uang, kekayaan materi
yang melimpah ruah, dan kemewahan hidup yang luar biasa. Tetapi,
sangatlah tidak mudah untuk memiliki integritas yang konsisten di
dalam karakter, kepribadian, sikap, dan perilaku diri. Integritas adalah
sebuah nilai yang sangat suci. Jadi, ketika karakter seseorang
berfondasikan integritas yang kuat, maka jiwa dan perilakunya menjadi
sangat suci dan bertanggung jawab di dalam kejujuran yang penuh
reputasi.
Integritas merupakan salah satu atribut terpenting/kunci yang
harus dimiliki seorang pemimpin. Integritas adalah suatu konsep
berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai,
metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi
dan berbagai hal yang dihasilkan.
Integritas dan Komitmen dalam Bekerja
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 14“Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang membulatkan
hati dan tekad demi mencapai sebuah tujuan, sekalipun ia belum dapat
mengetahui hasil akhir dari tujuan tersebut. Berjerih payah dan
berkorban demi menyelesaikan "Tujuannya" sekali pun semua orang
meninggalkannya.” (Anonym)
Sebenarnya kedua istilah ini memiliki kesamaan yaitu bahwa
keduanya menjadi sumber terbentuknya “trust” (kepercayaan) bagi
pemimpin. Bedanya kalau kredibilitas lebih menyangkut “head” (otak)
yaitu kemampuan olah pikir yang mencakup antara lain intelegensia,
keterampilan, kompetensi (hard skill). Sedangkan integritas lebih
menyangkut “heart” (hati) yaitu kemampuan olah nurani yang
mencakup antara lain kejujuran, ketulusan, komitmen dan sebagainya.
Kredibilitas terbangun melalui dua unsur yang sangat penting yaitu
kapabilitas (kompetensi) dan pengalaman. Akan sulit rasanya jika
seorang pemimpin tidak memiliki kompetensi dan pengalaman di
bidang yang ia pimpin. Sementara itu integritas dibangun melalui tiga
unsur penting yaitu nilai-nilai yang dianut oleh Si Pemimpin (values),
konsistensi, dan komitmen. Nilai-nilai merupakan pegangan dari si
pemimpin dalam bertindak. Intergritas ini akan semakin kokoh jika si
pemimpin memiliki konsistensi antara apa yang diucapkan dengan apa
yang dilakukan (walk the talk) dan memiliki komitmen terhadapnya. Bila
tidak memiliki integritas, kita akan kehilangan kredibilitas karena orang
lain akan menjauhi kita untuk menghindari kekecewaan.
Komitmen menurut Kamus Bahasa Indonesia: adalah suatu
janji pada diri kita sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam
tanggungjawab tindakan kita melakukan, menjalankan, memasukkan,
mengerjakan. Komitmen dalam keseharian diungkapkan dalam
perkataan yang menyatakan sebuah kesanggupan untuk berbuat
sesuatu. Komitmen mengandung unsur kontinuitas. Artinya kita
bersedia untuk melaksanakan janji kita tidak hanya pada saat ini, tetapi
berkelanjutan dan secara terus menerus sampai selesai. Komitmen itu
dimulai dengan kata, dan mewujudkannya dengan menjalankan kata
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 15tersebut. Hal ini merupakan tantangan bagi kita yang membuat
komitmen. Jadilah “walk the talk”, melakukan apa yang Anda katakan.
Pastikan Anda tidak menjanjikan sesuatu yang Anda sudah tahu pasti
tidak mungkin dapat tepati. Orang sejati selalu menepati apapun yang
diucapkannya. Inilah awal mula munculnya rasa percaya pada diri
sendiri dan dari orang lain.Kehidupan dunia kerja yang semakin dinamis, agresif dan kreatifterkadang dapat membuat Anda lengah dengan sikap dan perilaku
baik dan benar. Sikap yang Baik belum tentu Benar, dan sebaliknya
Sikap yang Benar belum tentu Baik. Semisal Anda tengah berada
dalam sebuah forum diskusi dan menjadi pendengar, kemudian Anda
melakukan interupsi kepada presenter. Tampak bahwa Sikap Anda
bisa saja Benar, namun belum tentu hal itu baik. Inilah mengapa perlu
adanya pemahaman tata cara komunikasi. Sikap dan perilaku baik dan
benar dapat berkembang menjadi sebuah Nilai Integritas yang baik
pula. Perilaku anda yang baik dan benar akan menjadi modal bagi
Integritas dalam profesi yang dijalani.
Saat ini Integritas mungkin masih menjadi perilaku langka,
dengan semakin banyak orang yang berlomba-lomba mencapai impian
dengan cara instan. Nilai kejujuran dan integritas sudah menjadi tolok
ukur utama dalam karir profesional Anda. Sekali nilai tersebut tercemar
mungkin sangat buruk dampaknya pada masa depan profesi
Anda. Integritas adalah sikap yang dapat dipelajari, dikembangkan dan
ditingkatkan.
Berikut langkah praktis bagi Anda mengembangkan sikap integritas
dalam pengembangan karir Anda :1. Buatlah Janji dan TepatiPaling mudah untuk memperbaiki integritas Anda dengan
membuat janji dan menepatinya. Mulailah dengan janji yang Anda
yakin dapat memenuhinya. Sedikit demi sedikit nilai integritas Anda
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 16akan terbangun dari dalam diri dan mengalir natural. Pada akhirnya
Integritas adalah tabiat alami yang Anda miliki. Contoh sederhana
membangun integritas dengan cara berjanji adalah berikut ini :
Anak Anda akan melaksanakan ujian nasional dan Anda
berharap lulus dengan nilai yang baik. Anda berkeinginan sang
anak akan masuk sekolah favorit terbaik. Kemudian Anda berjanji
akan membelikan tas dan perlengkapan sekolah baru jika sang
anak berhasil masuk sekolah yang Anda inginkan. Pada akhirnya
sang anak mendapatkan nilai yang Anda “inginkan” dan berhasil
pula masuk ke sekolah favorit yang Anda “inginkan”, maka demi
menjaga integritas tepati segera janji Anda dengan memberikan tas
dan perlengkapan sekolah baru pada saat proses daftar ulang
selesai.
Janji kecil adalah tantangan bagi Anda untuk memupuk
sikap jujur dan integritas, karena Anda “mungkin” saja beranggapan
bahwa janji kecil tidak akan berdampak buruk pada sang
anak. Secara tidak langsung pun Anda tengah mendidik sang anak
untuk belajar akan arti integritas. Maka tepati janji Anda dan
bangun terus Integritas.2. Jujurlah dalam setiap KomunikasiLatihan integritas adalah dengan mengatakan apa yang
akan Anda lakukan dan Anda melakukannya. Komunikasi adalah
jembatan bagi pengembangan integritas Anda, dengan
memberikan apa yang Anda janjikan dan apa yang Anda tidak
janjikan. Komunikasi akan membuat orang lain mengerti apa yang
Anda sampaikan, namun tidak perlu kiranya Anda memberi janji
lebih demi menyenangkan orang lain, karena hal ini dapat
berdampak buruk bagi integritas jangka panjang dan kegagalan
hubungan personal.
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 173. Jadikan Lingkungan Anda bersih dan terorganisirLingkungan adalah salah satu faktor penting dalam
pengembangan integritas diri. Meja, kursi, lemari yang bersih dan
tertata rapi akan membangkitkan semangat Anda menjadi pribadi
yang baik dan bersih pula. Bayangkan jika meja kerja Anda berisi
begitu banyak kertas dokumen yang bahkan tidak perlu, tentu
perasaan suntuk melihatnya sedikit banyak mengganggu kondisi
mental Anda dalam bekerja. Emosi dapat terpengaruh melalui
pandangan mata, sehingga perbaikan lingkungan kerja Anda perlu
dibenahi sehingga tertata rapi, bersih dan terorganisir.4. Usahakan selalu FokusMenjaga keseimbangan banyak hal dalam hidup bukanlah perkara
mudah, namun bukan sebuah keniscayaan. Anda dapat membuat
daftar pekerjaan yang perlu diselesaikan dan konsisten
melakukannya, sehingga pada akhir hari seluruh rencana yang
dicanangkan dapat tercapai. Fokus pada daftar yang dibuat
merupakan strategi jitu membangun nilai integritas diri Anda. Perlu
dipahami bahwa orang-orang sangat mudah ingkar janji pada diri
sendiri, dan akhirnya menyesali tindakan tersebut. Fokus pada
tujuan Anda dan tetapkan kapan Anda akan mencapai dan
meraihnya.5. Pengaruh yang TepatBergaullah dengan orang-orang yang mempunyai semangat sama
dalam mengembangkan nilai integritas. Jika Anda enggan
melakukannya, maka sering-seringlah membaca buku, mengikuti
seminar dan motivasi sehingga mengarahkan Anda menjadi pribadi
yang benar. Integritas terbangun dari masukan-masukan yang
Anda alami sehari-hari. Dengan berhubungan dan bergaul kepada
orang-orang jujur maka niscaya Anda akan terbentuk sebagai
pribadi yang baik dan benar pula.
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 18Integritas adalah kesadaran diri yang terbangun dengan meyakinkan
diri Anda tidak perlu diawasi dalam menjalankan tugas dan
wewenang. Anda tidak harus sempurna dalam melakukan pekerjaan,
dan tidak masalah ketika ada kesalahan yang terjadi. Yang terpenting
anda peduli dengan komitmen-komitmen kecil dan terus melakukan hal
yang baik dan benar.B. KejujuranJujur atau kejujuran mengacu pada aspek karakter, moral dan
berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti integritas,kejujuran, dan keterusterangan,termasuk keterusterangan pada
perilaku, dan beriringan dengan tidak adanya kebohongan, penipuan,
perselingkuhan, dll Selain itu, kejujuran berarti dapat dipercaya, setia,
adil, dan tulus.
Jujur adalah sebuah kata yang indah didengar, tetapi tidak seindah
mengaplikasikan dalam keseharian. Tidak pula berlebihan, bila ada
yang mengatakan “jujur” semakin langka dan terkubur, bahkan tidak
lagi menarik bagi kebanyakan orang. Semua orang paham akan
maknanya, tetapi begitu mudah mengabaikannya. Yang lebih
berbahaya lagi adalah ada orang yang ingin dan selalu bersikap jujur,
tapi mereka belum sepenuhnya tahu apa saja sikap yang termasuk
kategori jujur.
Jujur tidaklah dimulai dari “warung kopi”, sebagaimana asumsi
sementara orang, jujur sebuah nilai abstrak, sumbernya hati, bukan
pada omongannya. Jadi “jujur” sebuah nilai kesadaran “imani”, dimulai
dari suara hati, bukan di warung munculnya kejujuran. Kualitas imanlah
yang dapat mengantarkan seseorang menjadi jujur. Kata jujur adalah
kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang.
Jika ada seseorang berhadapan dengan sesuatu atau fenomena, maka
orang itu akan memperoleh gambaran tentang sesuatu atau fenomena
tersebut. Jika orang itu menceritakan informasi tentang gambaran
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 19tersebut kepada orang lain tanpa ada “perubahan” (sesuai dengan
realitasnya) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.
Dengan kata lain seseorang dikatakan jujur, bila ucapannya sejalan
dengan perbuatannya.
Jadi yang disebut dengan jujur adalah sebuah sikap yang selalu
berupaya menyesuaikan atau mencocokkan antara Informasi dengan
fenomena atau realitas. Dalam agama Islam sikap seperti inilah yang
dinamakan shiddiq. Makanya jujur itu bernilai tak terhingga. Karena
semua sikap yang baik selalu bersumber pada “kejujuran”. Merupakan
suatu keindahan bila setiap individu bersikap jujur terhadap dirinya,
pedagang senantiasa jujur dalam usaha dagangannya, demikian pula
pemimpin yang jujur dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Jujur dapat diartikan bisa menjaga amanah. Jujur merupakan salah
satu sifat manusia yang mulia, orang yang memiliki sifat jujur biasanya
mendapat kepercayaan dari orang lain. Sudah tentu setiap kita sangat
tidak menyukai orang-orang yang suka berbohong atau berdusta. Sifat
jujur merupakan salah satu rahasia diri seseorang untuk menarik
kepercayaan umum karena orang yang jujur senantiasa berusaha
untuk menjaga amanah. Amanah secara etimologis (lughawi) dalam
bentuk mashdar dari (amina, amanatan) yang berarti jujur atau dapat
dipercaya. Sedangkan dalam bahasa Indonesia amanah berarti pesan,
perintah, keterangan atau wejangan.
Amanah, sesuatu yang berat karena harus menjaga dan merawat
dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab titipan orang.
Berhasil atau tidaknya suatu amanat sangat tergantung pada kejujuran
orang yang memegang amanat tersebut. Jika orang yang memegang
amanah adalah orang yang jujur maka amanah tersebut tidak akan
terabaikan dan dapat terjaga atau terlaksana dengan baik. Begitu juga
sebaliknya, jika amanah tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak jujur,
maka keselamatan amanah tersebut pasti tidak akan tertolong.
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 20Dengan demikian, jujur dapat pula diartikan kehati-hatian diri seseorang
dalam memegang amanah yang telah dipercayakan oleh orang lain
kepada dirinya. Karena salah satu sifat terpenting yang harus dimiliki
bagi orang yang akan diberi amanah adalah orang-orang yang memiliki
kejujuran. Karena kejujuran merupakan sifat luhur yang harus dimiliki
manusia. Orang yang memiliki kepribadian yang jujur, masuk dalam
kategori orang yang pantas diberi amanah, karena orang semacam ini
memegang teguh terhadap setiap apa yang ia yakini dan menjalankan
segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
MoralitasMoralitas berasal dari kata dasar “moral” berasal dari kata “mos” yang
berarti kebiasaan. Kata “mores” yang berarti kesusilaan, dari “mos”,
“mores”. Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan lain-lain; akhlak budi
pekerti; dan susila. Kondisi mental yang membuat orang tetap berani;
bersemangat; bergairah; berdisiplin dan sebagainya.
Moral secara etimologi diartikan: a) Keseluruhan kaidah-kaidah
kesusilaan dan kebiasaan yang berlaku pada kelompok tertentu, b)
Ajaran kesusilaan, dengan kata lain ajaran tentang azas dan kaidah
kesusilaan yang dipelajari secara sistimatika dalam etika. Dalam
bahasa Yunani disebut “etos” menjadi istilah yang berarti norma,
aturan-aturan yang menyangkut persoalan baik dan buruk dalam
hubungannya dengan tindakan manusia itu sendiri, unsur kepribadian
dan motif, maksud dan watak manusia. kemudian “etika” yang berarti
kesusilaan yang memantulkan bagaimana sebenarnya tindakan hidup
dalam masyarakat, apa yang baik dan yang buruk.
Moralitas yang secara leksikal dapat dipahami sebagai suatu tata
aturan yang mengatur pengertian baik atau buruk perbuatan
kemanusiaan, yang mana manusia dapat membedakan baik dan
buruknya yang boleh dilakukan dan larangan sekalipun dapat
mewujudkannya, atau suatu azas dan kaidah kesusilaan dalam hidup
bermasyarakat.
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 21Secara terminologi moralitas diartikan oleh berbagai tokoh dan aliranaliran yang memiliki sudut pandang yang berbeda:Franz Magnis Suseno menguraikan moralitas adalah keseluruhan
norma-norma, nilai-nilai dan sikap seseorang atau sebuah masyarakat.
Menurutnya, moralitas adalah sikap hati yang terungkap dalam
perbuatan lahiriah (mengingat bahwa tindakan merupakan ungkapan
sepenuhnya dari hati), moralitas terdapat apabila orang mengambil
sikap yang baik karena Ia sadar akan kewajiban dan tanggung
jawabnya dan bukan ia mencari keuntungan. Moralitas sebagai sikap
dan perbuatan baik yang betul-betul tanpa pamrih.W. Poespoprodjo, moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia
yang dengan itu kita berkata bahwa perbuatan itu benar atau salah,
baik atau buruk atau dengan kata lain moralitas mencakup pengertian
tentang baik buruknya perbuatan manusia.
Immanuel Kant, mengatakan bahwa moralitas itu menyangkut hal baik
dan buruk, yang dalam bahasa Kant, apa yang baik pada diri sendiri,
yang baik pada tiap pembatasan sama sekali. Kebaikan moral adalah
yang baik dari segala segi, tanpa pembatasan, jadi yang baik bukan
hanya dari beberapa segi, melainkan baik begitu saja atau baik secara
mutlak.Emile Durkheim mengatakan, moralitas adalah suatu sistem kaidah
atau norma mengenai kaidah yang menentukan tingka laku kita.
Kaidah-kaidah tersebut menyatakan bagaimana kita harus bertindak
pada situasi tertentu. Dan bertindak secara tepat tidak lain adalah taat
secara tepat terhadap kaidah yang telah ditetapkan.
Dari pengertian tersebut, disimpulkan bahwa moralitas adalah suatu
ketentuan-ketentuan kesusilaan yang mengikat perilaku sosial manusia
untuk terwujudnya dinamisasi kehidupan di dunia, kaidah (normanorma) itu ditetapkan berdasarkankonsensus kolektif, yang pada
dasarnya moral diterangkan berdasarkan akal sehat yang objektif.
Moral adalah suatu aturan atau tata cara hidup yang bersifat normatif
(mengatur/mengikat) yang sudah ikut serta bersama kita seiring
dengan umur yang kita jalani (Amin Abdulah: 167), sehingga titik tekan
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 22”moral” adalah aturan-aturan normatif yang perlu ditanamkan dan
dilestarikan secara sengaja, baik oleh keluarga, lembaga pendidikan,
lembaga pengajian, atau komunitas-komunitas lainnya yang
bersinggungan dengan masyarakat.
Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukkan
bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Moralitas
mencakup tentang baik-buruknya perbuatan manusia. (W.Poespoprojo,
1998: 18). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa
moralitas adalah sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan
dengan etiket atau adat sopan santun.
Dengan demikian Moralitas diartikan sebagai batasan pikiran,
prinsip, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia tentang nilai-nilai baik
dan buruk atau benar dan salah. Moral merupakan suatu tata nilai yang
mengajak seorang manusia untuk berperilaku positif dan tidak
merugikan orang lain. Seseorang dikatakan telah bermoral jika ucapan,
prinsip, dan perilaku dirinya dinilai baik dan benar oleh standar-standar
nilai yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
D. Evaluasi1. Apa yang dimaksud dengan Integritas tanpa kompromi?
2. Jelaskan makna kejujuran dalam membangun integritas sebagai
Kepala Sekolah?
3. Bagaimana ciri-ciri Kepala Sekolah yang memiliki integritas?
4. Jelaskan hubungan antara Integritas, kejujuran dan Moralitas!
5. Apa dampak yang akan terjadi jika seorang Kepala Sekolah tidak
memiliki integritas?
“Integrity” yang mengandung arti menyeluruh, lengkap atau segalanya.
Kamus Oxford menghubungkan arti integritas dengan kepribadian
seseorang yaitu jujur dan utuh. Sedang dalam kamus bahasa Inggris,
integritas atau integrity diartikan sebagai “the state of being honest, up
right and sincere.“. (kejujuran, kebenaran, ketulusan). Dalam wikipedia
dikatakan “a concept of consistency of actions, values, methods,
measures, principles, expectations and outcomes”. (sebuah konsep
tindakan yang konsisten, nilai, metode, langkah-langkah, prinsip,
harapan dan tujuan).
Lantas, apa sih sebenarnya arti kata integritas? Kata integritas pada
dasarnya berasal dari bahasa Latin yaitu dari Kata Integer yang artinya
lengkap atau pun utuh. Jika diartikan dari asal katanya, maka kata
integritas dapat diartikan sebagai sebuah usaha yang utuh dan lengkap
yang didasari dengan kualitas, kejujuran, serta konsistensi karakter
seseorang.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata integritas
mengandung makna mutu, sifat atau keadaan yang menunjukan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan; kejujuran. Pengertian Integrity menurut
Cedric Cullingford adalah Integrity, The quality of someone who is
doing his best, modestly and without self consciousness. (Integritas,
kualitas seseorang yang melakukan yang terbaik, sederhana dan tanpa
kesadaran diri). Sedang menurut Herry Tjahjono mendefinisikan
integritas adalah kemampuan untuk menjaga dan memelihara martabat“Jika kejujuran tidak ada, itu harus diciptakan karena merupakan
cara yang paling pasti untuk menjadi kaya.”~ Earl Nightingale
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 8serta kepentingan perusahaan melalui kepribadian dan prilaku kerja
sesuai VMV (Vision-Mission-Values).
Arti lain dari intergritas adalah perilaku seseorang konsisten
dengan nilai yang menyertainya, orang tersebut bersifat jujur, etis dan
dapat dipercaya. Kejujuran mengandung arti melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang di katakan dan apa yang di perbuat. Lawan dari
integritas adalah hipocrisy (hipokrit atau munafik). Munafik bermakna
suka mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya;
bermuka dua.
Berikut ini merupakan beberapa pengertian kata integritas yang sudah
coba diutarakan oleh para ahli :1. Henry CloudMenurut Henry Cloud, ketika berbicara mengenai integritas, maka
tidak akan terlepas dari upaya untuk menjadi orang yang utuh dan
terpadu di setiap bagian diri yang berlainan, yang bekerja dengan
baik dan menjalankan fungsinya sesuai dengan apa yang telah
dirancang sebelumnya. Integritas sangat terkait dengan keutuhan
dan keefektifan seseorang sebagai insan manusia.
2. Ippho SantosoMenurut Ippho Santoso, integiras sering diartikan sebagai
menyatunya pikiran, perkataan dan perbuatan untuk melahirkan
reputasi dan kepercayaan. Jika merujuk dari asal katanya, kata
integritas memiliki makna berbicara secara utuh dan lengkap /
sepenuh – penuhnya.
3. Andreas HarefaMenurut Andreas Harefa, integritas merupakan tiga kunci yang bisa
diamati, yakni menunjukkan kejujuran, memenuhi komitmen, dan
mengerjakan sesuatu dengan konsisten.
Integritas dikaitkan dengan kejujuran dan tanggung jawab.
Kejujuran dan tanggung jawab dalam integritas biasanya terekspresi
melalui sikap, perilaku, kebiasaan, etos, karakter, gaya hidup, etika,
etiket, dan moral. Orang-orang yang berintegritas tinggi konsisten
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 9hidupnya di dalam nilai-nilai positif tertinggi. Orang-orang berintegritas
tinggi selaras hidupnya antara pikiran, ucapan, hati nurani, dan
tindakan.
Orang-orang yang serakah, culas, banyak bohong, suka
berpura-pura, adalah orang-orang yang tidak memiliki fondasi untuk
mempraktikkan integritas di dalam hidupnya. Orang-orang yang sering
stres dan bersikap negatif adalah contoh nyata dari tiadanya integritas
di dalam dirinya. Orang-orang yang selalu merugikan teman, negara,
keluarga, perusahaan, dan orang lain adalah contoh nyata dari
tiadanya integritas. Orang-orang yang selalu bersikap dan berperilaku
serakah terhadap uang, adalah contoh dari tiadanya integritas. Orangorang yang suka mengecilkan atau mengabaikan komitmen kepada
orang lain, adalah contoh dari tiadanya integritas. Integritas adalah
sebuah nilai yang sangat mudah terlihat dari karakter dan kepribadian
seseorang.
Kehidupan integritas memerlukan mental yang ikhlas dalam
meningkatkan standar kejujuran diri sendiri. Diperlukan komitmen untuk
menjalani kehidupan integritas. Diperlukan keinginan, niat suci, dan
keyakinan yang sangat kuat untuk menjalani kehidupan integritas.
Diperlukan kesadaran dan pengetahuan untuk terus-menerus
meningkatkan standar dan kualitas diri sendiri. Dan, terus-menerus,
seumur hidup menyempurnakan kualitas kejujuran, tanggung jawab,
serta keyakinan bahwa integritas adalah sesuatu yang bisa
mendatangkan kebaikan buat diri sendiri dan orang lain. Diperlukan
konsistensi diri terhadap nilai-nilai positif dan kebajikan tertinggi. Dan
semua ini, hanya bisa terjadi ketika Anda bertindak untuk merubah
mental Anda menjadi lebih berintegritas, merubah sifat, karakter,
kepribadian, dan penampilan diri yang memperlihatkan integritas
secara utuh.
Kualitas integritas terlihat dari karakter dan kepribadian seharihari, dapat terlihat dari apa yang dilakukan sehari-hari. Intinya,
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 10integritas terlihat melalui sikap dan perilaku sehari-hari. Contoh: Anda
berkomitmen untuk memiliki tubuh yang bugar, sehat, dan berotot.
Untuk bisa mewujudkannya, Anda harus memiliki integritas yang
konsisten. Bila Anda sudah memiliki integritas, Anda akan menjadi
pribadi yang sangat jujur kepada diri sendiri dan sangat bertanggung
jawab untuk mewujudkan komitmen Anda. Kejujuran dan tanggung
jawab Anda akan mendorong Anda menjadi sangat disiplin dan rajin
untuk berolahraga, diet sehat, tidur yang cukup, berpikir positif, serta
menjalani gaya hidup yang sehat dan holistik. Dan, tidak ada rintangan
apapun yang bisa menghentikan Anda untuk memiliki tubuh yang
bugar, sehat, dan berotot. Anda akan bereaksi dan menanggapi semua
kesulitan dan hambatan dengan keyakinan untuk tetap mewujudkan
komitmen Anda. Integritas adalah fondasi yang menguatkan rasa
tanggung jawab dan kejujuran dari nilai-nilai kehidupan yang lainnya.
Integritas meningkatkan keteguhan terhadap implementasi
kejujuran dan tanggung jawab; meningkatkan pengabdian kepada
kejujuran dan tanggung jawab yang lebih besar; meningkatkan
kemampuan untuk menjaga ucapan dan perbuatan dalam satu energi
positif; dan menjadikan diri sebagai orang yang dapat dipercaya untuk
menjalankan kejujuran dan tanggung jawab besar.
Ketika karakter Anda sudah berdasarkan integritas, maka
karakter Anda tersebut selalu fokus untuk mendisiplinkan diri Anda
dalam nilai-nilai positif. Biasanya, Anda yang berkarakter integritas
menjadi sangat tekun, rajin, ulet, disiplin, berani, berjuang, tidak pernah
menyerah, jujur, bertanggung jawab, dan berjiwa kesatria dalam
mempertanggung jawabkan semua perbuatan dan tindakan tanpa
takut. Integritas adalah fondasi yang sangat kokoh dan tangguh untuk
menghasilkan karakter dan kepribadian yang sangat jujur dan
bertanggung jawab.
Anda yang berkarakter integritas mampu menghasilkan
pekerjaan berkualitas tinggi, prestasi luar biasa, dan kinerja yang selalu
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 11melampaui target. Anda yang benar-benar jujur dengan diri sendiri
akan berusaha untuk melakukan pekerjaan dan tanggung jawab
dengan sangat baik pada situasi apapun. Contoh karyawan yang
berkarakter integritas di tempat kerja: hadir ke kantor lebih awal,
bekerja lebih keras dan cerdas, berkonsentrasi pada setiap detail, sikap
dan perilaku berdasarkan nilai-nilai inti perusahaan, jujur dan
bertanggung jawab terhadap apapun yang diamanatkan kepadanya,
sangat rajin untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan yang
dibutuhkan oleh pekerjaannya.
Orang-orang berkarakter integritas menjalani hidup dari dalam
ke luar. Intinya, menjadi sangat jujur untuk menjalani kehidupan dari
hati nurani, dan tidak berbohong kepada nilai-nilai kehidupan yang
menjadi fondasi dari karakter diri. Integritas merupakan sebuah nilai
yang sangat mahal dan sangat jarang bisa dimiliki. Tidak semua orang
mampu memiliki integritas di dalam karakter dan kepribadiannya.
Sangatlah mudah untuk bisa memiliki banyak uang, kekayaan materi
yang melimpah ruah, dan kemewahan hidup yang luar biasa. Tetapi,
sangatlah tidak mudah untuk memiliki integritas yang konsisten di
dalam karakter, kepribadian, sikap, dan perilaku diri. Integritas adalah
sebuah nilai yang sangat suci. Jadi, ketika karakter seseorang
berfondasikan integritas yang kuat, maka jiwa dan perilakunya menjadi
sangat suci dan bertanggung jawab di dalam kejujuran yang penuh
reputasi.
Integritas merupakan salah satu atribut terpenting/kunci yang
harus dimiliki seorang pemimpin. Integritas adalah suatu konsep
berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai,
metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi
dan berbagai hal yang dihasilkan.
Integritas dan Komitmen dalam Bekerja
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 14“Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang membulatkan
hati dan tekad demi mencapai sebuah tujuan, sekalipun ia belum dapat
mengetahui hasil akhir dari tujuan tersebut. Berjerih payah dan
berkorban demi menyelesaikan "Tujuannya" sekali pun semua orang
meninggalkannya.” (Anonym)
Sebenarnya kedua istilah ini memiliki kesamaan yaitu bahwa
keduanya menjadi sumber terbentuknya “trust” (kepercayaan) bagi
pemimpin. Bedanya kalau kredibilitas lebih menyangkut “head” (otak)
yaitu kemampuan olah pikir yang mencakup antara lain intelegensia,
keterampilan, kompetensi (hard skill). Sedangkan integritas lebih
menyangkut “heart” (hati) yaitu kemampuan olah nurani yang
mencakup antara lain kejujuran, ketulusan, komitmen dan sebagainya.
Kredibilitas terbangun melalui dua unsur yang sangat penting yaitu
kapabilitas (kompetensi) dan pengalaman. Akan sulit rasanya jika
seorang pemimpin tidak memiliki kompetensi dan pengalaman di
bidang yang ia pimpin. Sementara itu integritas dibangun melalui tiga
unsur penting yaitu nilai-nilai yang dianut oleh Si Pemimpin (values),
konsistensi, dan komitmen. Nilai-nilai merupakan pegangan dari si
pemimpin dalam bertindak. Intergritas ini akan semakin kokoh jika si
pemimpin memiliki konsistensi antara apa yang diucapkan dengan apa
yang dilakukan (walk the talk) dan memiliki komitmen terhadapnya. Bila
tidak memiliki integritas, kita akan kehilangan kredibilitas karena orang
lain akan menjauhi kita untuk menghindari kekecewaan.
Komitmen menurut Kamus Bahasa Indonesia: adalah suatu
janji pada diri kita sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam
tanggungjawab tindakan kita melakukan, menjalankan, memasukkan,
mengerjakan. Komitmen dalam keseharian diungkapkan dalam
perkataan yang menyatakan sebuah kesanggupan untuk berbuat
sesuatu. Komitmen mengandung unsur kontinuitas. Artinya kita
bersedia untuk melaksanakan janji kita tidak hanya pada saat ini, tetapi
berkelanjutan dan secara terus menerus sampai selesai. Komitmen itu
dimulai dengan kata, dan mewujudkannya dengan menjalankan kata
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 15tersebut. Hal ini merupakan tantangan bagi kita yang membuat
komitmen. Jadilah “walk the talk”, melakukan apa yang Anda katakan.
Pastikan Anda tidak menjanjikan sesuatu yang Anda sudah tahu pasti
tidak mungkin dapat tepati. Orang sejati selalu menepati apapun yang
diucapkannya. Inilah awal mula munculnya rasa percaya pada diri
sendiri dan dari orang lain.Kehidupan dunia kerja yang semakin dinamis, agresif dan kreatifterkadang dapat membuat Anda lengah dengan sikap dan perilaku
baik dan benar. Sikap yang Baik belum tentu Benar, dan sebaliknya
Sikap yang Benar belum tentu Baik. Semisal Anda tengah berada
dalam sebuah forum diskusi dan menjadi pendengar, kemudian Anda
melakukan interupsi kepada presenter. Tampak bahwa Sikap Anda
bisa saja Benar, namun belum tentu hal itu baik. Inilah mengapa perlu
adanya pemahaman tata cara komunikasi. Sikap dan perilaku baik dan
benar dapat berkembang menjadi sebuah Nilai Integritas yang baik
pula. Perilaku anda yang baik dan benar akan menjadi modal bagi
Integritas dalam profesi yang dijalani.
Saat ini Integritas mungkin masih menjadi perilaku langka,
dengan semakin banyak orang yang berlomba-lomba mencapai impian
dengan cara instan. Nilai kejujuran dan integritas sudah menjadi tolok
ukur utama dalam karir profesional Anda. Sekali nilai tersebut tercemar
mungkin sangat buruk dampaknya pada masa depan profesi
Anda. Integritas adalah sikap yang dapat dipelajari, dikembangkan dan
ditingkatkan.
Berikut langkah praktis bagi Anda mengembangkan sikap integritas
dalam pengembangan karir Anda :1. Buatlah Janji dan TepatiPaling mudah untuk memperbaiki integritas Anda dengan
membuat janji dan menepatinya. Mulailah dengan janji yang Anda
yakin dapat memenuhinya. Sedikit demi sedikit nilai integritas Anda
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 16akan terbangun dari dalam diri dan mengalir natural. Pada akhirnya
Integritas adalah tabiat alami yang Anda miliki. Contoh sederhana
membangun integritas dengan cara berjanji adalah berikut ini :
Anak Anda akan melaksanakan ujian nasional dan Anda
berharap lulus dengan nilai yang baik. Anda berkeinginan sang
anak akan masuk sekolah favorit terbaik. Kemudian Anda berjanji
akan membelikan tas dan perlengkapan sekolah baru jika sang
anak berhasil masuk sekolah yang Anda inginkan. Pada akhirnya
sang anak mendapatkan nilai yang Anda “inginkan” dan berhasil
pula masuk ke sekolah favorit yang Anda “inginkan”, maka demi
menjaga integritas tepati segera janji Anda dengan memberikan tas
dan perlengkapan sekolah baru pada saat proses daftar ulang
selesai.
Janji kecil adalah tantangan bagi Anda untuk memupuk
sikap jujur dan integritas, karena Anda “mungkin” saja beranggapan
bahwa janji kecil tidak akan berdampak buruk pada sang
anak. Secara tidak langsung pun Anda tengah mendidik sang anak
untuk belajar akan arti integritas. Maka tepati janji Anda dan
bangun terus Integritas.2. Jujurlah dalam setiap KomunikasiLatihan integritas adalah dengan mengatakan apa yang
akan Anda lakukan dan Anda melakukannya. Komunikasi adalah
jembatan bagi pengembangan integritas Anda, dengan
memberikan apa yang Anda janjikan dan apa yang Anda tidak
janjikan. Komunikasi akan membuat orang lain mengerti apa yang
Anda sampaikan, namun tidak perlu kiranya Anda memberi janji
lebih demi menyenangkan orang lain, karena hal ini dapat
berdampak buruk bagi integritas jangka panjang dan kegagalan
hubungan personal.
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 173. Jadikan Lingkungan Anda bersih dan terorganisirLingkungan adalah salah satu faktor penting dalam
pengembangan integritas diri. Meja, kursi, lemari yang bersih dan
tertata rapi akan membangkitkan semangat Anda menjadi pribadi
yang baik dan bersih pula. Bayangkan jika meja kerja Anda berisi
begitu banyak kertas dokumen yang bahkan tidak perlu, tentu
perasaan suntuk melihatnya sedikit banyak mengganggu kondisi
mental Anda dalam bekerja. Emosi dapat terpengaruh melalui
pandangan mata, sehingga perbaikan lingkungan kerja Anda perlu
dibenahi sehingga tertata rapi, bersih dan terorganisir.4. Usahakan selalu FokusMenjaga keseimbangan banyak hal dalam hidup bukanlah perkara
mudah, namun bukan sebuah keniscayaan. Anda dapat membuat
daftar pekerjaan yang perlu diselesaikan dan konsisten
melakukannya, sehingga pada akhir hari seluruh rencana yang
dicanangkan dapat tercapai. Fokus pada daftar yang dibuat
merupakan strategi jitu membangun nilai integritas diri Anda. Perlu
dipahami bahwa orang-orang sangat mudah ingkar janji pada diri
sendiri, dan akhirnya menyesali tindakan tersebut. Fokus pada
tujuan Anda dan tetapkan kapan Anda akan mencapai dan
meraihnya.5. Pengaruh yang TepatBergaullah dengan orang-orang yang mempunyai semangat sama
dalam mengembangkan nilai integritas. Jika Anda enggan
melakukannya, maka sering-seringlah membaca buku, mengikuti
seminar dan motivasi sehingga mengarahkan Anda menjadi pribadi
yang benar. Integritas terbangun dari masukan-masukan yang
Anda alami sehari-hari. Dengan berhubungan dan bergaul kepada
orang-orang jujur maka niscaya Anda akan terbentuk sebagai
pribadi yang baik dan benar pula.
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 18Integritas adalah kesadaran diri yang terbangun dengan meyakinkan
diri Anda tidak perlu diawasi dalam menjalankan tugas dan
wewenang. Anda tidak harus sempurna dalam melakukan pekerjaan,
dan tidak masalah ketika ada kesalahan yang terjadi. Yang terpenting
anda peduli dengan komitmen-komitmen kecil dan terus melakukan hal
yang baik dan benar.B. KejujuranJujur atau kejujuran mengacu pada aspek karakter, moral dan
berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti integritas,kejujuran, dan keterusterangan,termasuk keterusterangan pada
perilaku, dan beriringan dengan tidak adanya kebohongan, penipuan,
perselingkuhan, dll Selain itu, kejujuran berarti dapat dipercaya, setia,
adil, dan tulus.
Jujur adalah sebuah kata yang indah didengar, tetapi tidak seindah
mengaplikasikan dalam keseharian. Tidak pula berlebihan, bila ada
yang mengatakan “jujur” semakin langka dan terkubur, bahkan tidak
lagi menarik bagi kebanyakan orang. Semua orang paham akan
maknanya, tetapi begitu mudah mengabaikannya. Yang lebih
berbahaya lagi adalah ada orang yang ingin dan selalu bersikap jujur,
tapi mereka belum sepenuhnya tahu apa saja sikap yang termasuk
kategori jujur.
Jujur tidaklah dimulai dari “warung kopi”, sebagaimana asumsi
sementara orang, jujur sebuah nilai abstrak, sumbernya hati, bukan
pada omongannya. Jadi “jujur” sebuah nilai kesadaran “imani”, dimulai
dari suara hati, bukan di warung munculnya kejujuran. Kualitas imanlah
yang dapat mengantarkan seseorang menjadi jujur. Kata jujur adalah
kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang.
Jika ada seseorang berhadapan dengan sesuatu atau fenomena, maka
orang itu akan memperoleh gambaran tentang sesuatu atau fenomena
tersebut. Jika orang itu menceritakan informasi tentang gambaran
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 19tersebut kepada orang lain tanpa ada “perubahan” (sesuai dengan
realitasnya) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.
Dengan kata lain seseorang dikatakan jujur, bila ucapannya sejalan
dengan perbuatannya.
Jadi yang disebut dengan jujur adalah sebuah sikap yang selalu
berupaya menyesuaikan atau mencocokkan antara Informasi dengan
fenomena atau realitas. Dalam agama Islam sikap seperti inilah yang
dinamakan shiddiq. Makanya jujur itu bernilai tak terhingga. Karena
semua sikap yang baik selalu bersumber pada “kejujuran”. Merupakan
suatu keindahan bila setiap individu bersikap jujur terhadap dirinya,
pedagang senantiasa jujur dalam usaha dagangannya, demikian pula
pemimpin yang jujur dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Jujur dapat diartikan bisa menjaga amanah. Jujur merupakan salah
satu sifat manusia yang mulia, orang yang memiliki sifat jujur biasanya
mendapat kepercayaan dari orang lain. Sudah tentu setiap kita sangat
tidak menyukai orang-orang yang suka berbohong atau berdusta. Sifat
jujur merupakan salah satu rahasia diri seseorang untuk menarik
kepercayaan umum karena orang yang jujur senantiasa berusaha
untuk menjaga amanah. Amanah secara etimologis (lughawi) dalam
bentuk mashdar dari (amina, amanatan) yang berarti jujur atau dapat
dipercaya. Sedangkan dalam bahasa Indonesia amanah berarti pesan,
perintah, keterangan atau wejangan.
Amanah, sesuatu yang berat karena harus menjaga dan merawat
dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab titipan orang.
Berhasil atau tidaknya suatu amanat sangat tergantung pada kejujuran
orang yang memegang amanat tersebut. Jika orang yang memegang
amanah adalah orang yang jujur maka amanah tersebut tidak akan
terabaikan dan dapat terjaga atau terlaksana dengan baik. Begitu juga
sebaliknya, jika amanah tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak jujur,
maka keselamatan amanah tersebut pasti tidak akan tertolong.
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 20Dengan demikian, jujur dapat pula diartikan kehati-hatian diri seseorang
dalam memegang amanah yang telah dipercayakan oleh orang lain
kepada dirinya. Karena salah satu sifat terpenting yang harus dimiliki
bagi orang yang akan diberi amanah adalah orang-orang yang memiliki
kejujuran. Karena kejujuran merupakan sifat luhur yang harus dimiliki
manusia. Orang yang memiliki kepribadian yang jujur, masuk dalam
kategori orang yang pantas diberi amanah, karena orang semacam ini
memegang teguh terhadap setiap apa yang ia yakini dan menjalankan
segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
MoralitasMoralitas berasal dari kata dasar “moral” berasal dari kata “mos” yang
berarti kebiasaan. Kata “mores” yang berarti kesusilaan, dari “mos”,
“mores”. Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan lain-lain; akhlak budi
pekerti; dan susila. Kondisi mental yang membuat orang tetap berani;
bersemangat; bergairah; berdisiplin dan sebagainya.
Moral secara etimologi diartikan: a) Keseluruhan kaidah-kaidah
kesusilaan dan kebiasaan yang berlaku pada kelompok tertentu, b)
Ajaran kesusilaan, dengan kata lain ajaran tentang azas dan kaidah
kesusilaan yang dipelajari secara sistimatika dalam etika. Dalam
bahasa Yunani disebut “etos” menjadi istilah yang berarti norma,
aturan-aturan yang menyangkut persoalan baik dan buruk dalam
hubungannya dengan tindakan manusia itu sendiri, unsur kepribadian
dan motif, maksud dan watak manusia. kemudian “etika” yang berarti
kesusilaan yang memantulkan bagaimana sebenarnya tindakan hidup
dalam masyarakat, apa yang baik dan yang buruk.
Moralitas yang secara leksikal dapat dipahami sebagai suatu tata
aturan yang mengatur pengertian baik atau buruk perbuatan
kemanusiaan, yang mana manusia dapat membedakan baik dan
buruknya yang boleh dilakukan dan larangan sekalipun dapat
mewujudkannya, atau suatu azas dan kaidah kesusilaan dalam hidup
bermasyarakat.
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 21Secara terminologi moralitas diartikan oleh berbagai tokoh dan aliranaliran yang memiliki sudut pandang yang berbeda:Franz Magnis Suseno menguraikan moralitas adalah keseluruhan
norma-norma, nilai-nilai dan sikap seseorang atau sebuah masyarakat.
Menurutnya, moralitas adalah sikap hati yang terungkap dalam
perbuatan lahiriah (mengingat bahwa tindakan merupakan ungkapan
sepenuhnya dari hati), moralitas terdapat apabila orang mengambil
sikap yang baik karena Ia sadar akan kewajiban dan tanggung
jawabnya dan bukan ia mencari keuntungan. Moralitas sebagai sikap
dan perbuatan baik yang betul-betul tanpa pamrih.W. Poespoprodjo, moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia
yang dengan itu kita berkata bahwa perbuatan itu benar atau salah,
baik atau buruk atau dengan kata lain moralitas mencakup pengertian
tentang baik buruknya perbuatan manusia.
Immanuel Kant, mengatakan bahwa moralitas itu menyangkut hal baik
dan buruk, yang dalam bahasa Kant, apa yang baik pada diri sendiri,
yang baik pada tiap pembatasan sama sekali. Kebaikan moral adalah
yang baik dari segala segi, tanpa pembatasan, jadi yang baik bukan
hanya dari beberapa segi, melainkan baik begitu saja atau baik secara
mutlak.Emile Durkheim mengatakan, moralitas adalah suatu sistem kaidah
atau norma mengenai kaidah yang menentukan tingka laku kita.
Kaidah-kaidah tersebut menyatakan bagaimana kita harus bertindak
pada situasi tertentu. Dan bertindak secara tepat tidak lain adalah taat
secara tepat terhadap kaidah yang telah ditetapkan.
Dari pengertian tersebut, disimpulkan bahwa moralitas adalah suatu
ketentuan-ketentuan kesusilaan yang mengikat perilaku sosial manusia
untuk terwujudnya dinamisasi kehidupan di dunia, kaidah (normanorma) itu ditetapkan berdasarkankonsensus kolektif, yang pada
dasarnya moral diterangkan berdasarkan akal sehat yang objektif.
Moral adalah suatu aturan atau tata cara hidup yang bersifat normatif
(mengatur/mengikat) yang sudah ikut serta bersama kita seiring
dengan umur yang kita jalani (Amin Abdulah: 167), sehingga titik tekan
Modul Peningkatan Integritas Kepala Sekolah 22”moral” adalah aturan-aturan normatif yang perlu ditanamkan dan
dilestarikan secara sengaja, baik oleh keluarga, lembaga pendidikan,
lembaga pengajian, atau komunitas-komunitas lainnya yang
bersinggungan dengan masyarakat.
Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukkan
bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Moralitas
mencakup tentang baik-buruknya perbuatan manusia. (W.Poespoprojo,
1998: 18). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa
moralitas adalah sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan
dengan etiket atau adat sopan santun.
Dengan demikian Moralitas diartikan sebagai batasan pikiran,
prinsip, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia tentang nilai-nilai baik
dan buruk atau benar dan salah. Moral merupakan suatu tata nilai yang
mengajak seorang manusia untuk berperilaku positif dan tidak
merugikan orang lain. Seseorang dikatakan telah bermoral jika ucapan,
prinsip, dan perilaku dirinya dinilai baik dan benar oleh standar-standar
nilai yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
D. Evaluasi1. Apa yang dimaksud dengan Integritas tanpa kompromi?
2. Jelaskan makna kejujuran dalam membangun integritas sebagai
Kepala Sekolah?
3. Bagaimana ciri-ciri Kepala Sekolah yang memiliki integritas?
4. Jelaskan hubungan antara Integritas, kejujuran dan Moralitas!
5. Apa dampak yang akan terjadi jika seorang Kepala Sekolah tidak
memiliki integritas?
sumber : Modul Diklat Integritas Kepala Sekolah
No comments:
Post a Comment